Jika kalian berada di sana pada pertengahan tahun delapan puluhan, mungkin kalian tidak akan bisa dari band yang satu ini yaitu LOUDNESS. Bagi sebagian besar para penggemar musik heavy metal Amerika saat ini, LOUDNESS, EZO, ANTHEM dan EARTHSHAKER adalah hal yang baru. Di Jepang, band telah mnyebarkan virus heavy metal dengan sebuah movement yang berpusat di sekitar skena hard rock "Kansai" dan "Kanto".
Album pertama mereka berjudul Birthday Eve; Album ini cukup sukses di Jepang sehingga memopulerkan nama LOUDNESS di kalangan penggemar heavy metal Jepang. Setelah selesai merekam album ketiga mereka (The Law of Devil's Land) pada tahun 1983, Loudness memutuskan untuk mulai memperluas pasar mereka di luar Jepang dan merekam album keempat mereka (Disillusion) di Eropa.
Pada tahun 1985, mereka menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman Atlantic Records dengan bantuan Joe Gerber (mantan manajer Twisted Sister) dan menghasilkan album kelima mereka Thunder in the East. Thunder in the East tercatat sebagai album dengan penjualan yang cukup sukses dan berhasil menempati posisi #74 di Billboard Charts. Album kelima ini juga merupakan album pertama LOUDNESS yang seluruh lagunya direkam dalam bahasa Inggris.
Album keenam mereka, Lightning Strikes sukses menempati chart #64 di Billboard Charts. Penjualan album ke 6 yang diproduseri oleh Max Noorman ini menunjukkan kalau album Lightning Strikes / Shadows of War laku keras di Amerika Serikat dan seluruh dunia.Hal ini membuat LOUDNESS sudah berhak menyandang status sebagai grup band Heavy Metal berskala internasional. LOUDNESS sering melakukan tour bersama dengan band yang sudah lebih populer sebelumnya, seperti Mötley Crüe, AC/DC, Poison, dan Stryper Untuk mendongkrak popularitasnya.
Karir LOUDNESS mulai meredup ketika vokalis Niihara memutuskan untuk keluar dari band dan digantikan Mike Vescera.Arah musik LOUDNESS mulai berubah dan lebih ke pop metal,maka banyak fans yang kecewa dan meninggalkan band ini.
Sang gitaris Akira Takasaki bekerja keras agar LOUDNESS bisa hidup lagi.Dia mulai mencari personil untuk drum, dan dengan tekun dia terus menghidupkan mesinnya sampai muka lama seperti Minoru Niihara dan Masayoshi Yamashita di tarik kembali pada tahun 2000. Dan untuk drummer sekarang Masayuki Suzuki telah bergabung dengan LOUDNESS sejak 2009 dan pukulan kerasnya telah banyak membantu untuk album " Rise To Glory".
LOUDNESS tetap bertahan dengan tiga perempat dari lineup aslinya . Sang drummer Munetaka Higuchi yang telah keluar karena penyakit kanker hati yang dideritanya pada tahun 2008. .Dan Sekarang, band ini telah merilis album pertamanya dalam kurun waktu 28 tahun,yah Rise To Glory adalah album bangkitnya monster heavy metal asal jepang ini.
LOUDNESS
"Rise to Glory"
"Rise to Glory"
01. 8118 (instrumental)
02. Soul on Fire
03. I'm Still Alive
04. Go for Broke
05. Until I See the Light
06. The Voice
07. Massive Tornado
08. Kama Sutra (instrumental)
09. Rise to Glory
10. Why and For Whom
11. No Limits
12. Rain
13. Let's All Rock
02. Soul on Fire
03. I'm Still Alive
04. Go for Broke
05. Until I See the Light
06. The Voice
07. Massive Tornado
08. Kama Sutra (instrumental)
09. Rise to Glory
10. Why and For Whom
11. No Limits
12. Rain
13. Let's All Rock
No comments:
Post a Comment